DUNIA DONGENG

Senin, 09 Mei 2016

Agar Anak Mudah Dididik Tanpa Bentakan dan Teriakan Cara Mendidik Anak Tanpa Bentak Dan Teriak – Secara ilmiah dan psikologis, dampak bentak dan teriak bagi anak selalu buruk. Selain merusak sel-sel perkembangan otak anak, bentakan dan teriakan juga merenggangkan hubungan batin orang tua dengan anak. Kenakalan anak sudah sewajarnya ditanggapi kepala dingin oleh orang tua, karena bagaimanapun anak bukanlah sasaran empuk tumpahan emosional orang tua. Hal ini yang sering dilalaikan orang tua dalam mengontrol emosi pada pola asuh anak. Dibawah ini akan diulas cara mendidik anak tanpa bentak dan teriak yang bisa menjadi referensi orang tua dalam mendidik anak dan menerapkan pola asuh anak yang ideal. Banyak sekali kesalahan orang tua dalam mengasuh anak. Salah satunya cara berpikir orang tua yang menganggap anak tidak mau mendengarkan apa kata orang tua, sehingga membentak dan berteriak dianggap sebagai solusi membuat anak paham. Perlu diingat, anak berbeda dengan orang dewasa. Mereka masih dalam tahap belajar, sedangkan orang dewasa akan lebih tanggap ketika seseorang berbicara dengan nada tinggi bahkan sampai berteriak. Baca juga: 4 Cara Jitu Mengatasi Kecemburuan Balita Karena Kelahiran Adik Baru Cara Mendidik Anak Tanpa Bentak Dan Teriak cara mendidik anak tanpa bentak dan teriak Selalu Berawal Dari Orang Tua Orang tua adalah model pertama bagi anak dalam bertingkah laku. Dengan mengamati detail perilaku orang tua, anak akan terpacu untuk bertindak seperti orang tuanya. Maka sebagai orang tua sebaiknya menjaga perilaku di depan anak. Tahan emosi dan kekesalan ketika berada di sekitar anak. Jika anak melakukan kesalahan, tegurlah dengan cara yang baik namun tetap tegas. Sehingga anak merasa selalu diperhatikan dan diawasi secara baik oleh orang tua. (Baca juga : Wahai Orang tua, Inilah Dampak Buruk Jika Anda Sering Memarahi Anak) Selalu Berkomunikasi Cara mendidik anak tanpa bentak dan teriak ini tergolong mudah dilakukan, namun karena kesibukan orang tua mencari nafkah sehingga banyak orang tua yang lalai melakukannya. Komunikasi dua arah antara orang tua dan anak akan membuat hubungan batin keduanya semakin kuat, sehingga anak cenderung patuh terhadap apa yang dikatakan orang tua. Anak menaruh kepercayaan yang tinggi pada orang tua, maka sebagai orang tua gunakan kepercayaan anak dalam pola asuh yang ideal, dengan selalu berkomunikasi. Terkadang anak merasa sulit dalam mengutarakan maksud, maka disinilah orang tua aktif menanyakan apa yang sedang ia rasakan. Cara mendidik anak tanpa bentak dan teriak ini membuat anak akan semakin mudah mengekspresikan perasaannya, lebih menghargai orang tua karena ia juga merasa dihargai oleh orang tua. Dalam teknik berkomunikasi dengan anak, gunakan bahasa yang mudah dipahami dan nada yang rendah. Penting untuk diingat, masa kanak-kanak adalah masa belajar memahami hal baru dalam tatanan hidup. Sehingga membutuhkan ekstra kesabaran dalam memberikan pemahaman pada anak. Ingat, dulu orang tua juga melewati proses kanak-kanak. Terapkan Kedisiplinan Dengan Sistem Reward Dan Punishment Setelah berkomunikasi dengan anak, cara mendidik anak tanpa bentak dan teriak berikut ini menggunakan metode hadiah atau hukuman. Kedisiplinan harus diterapkan orang tua pada anak sejak dini. Dengan menerapkan kedisiplinan, anak diharapkan tetap berjalan sesuai jalur yang ditentukan orang tua dan menghindari perilaku yang tidak diinginkan. Orang tua membuat kesepakatan bersama anak tentang suatu peraturan. Jika anak mematuhi peraturan maka orang tua wajib memberikan haknya seperti pemberian reward, namun jika anak tidak mematuhi dan tidak mengindahkan peringatan orang tua, maka jatuhkan punishment atau hukuman. Anak lebih mudah memahami metode seperti ini daripada bentakan dan teriakan. Dengan beberapa cara mendidik anak tanpa bentak dan teriak diatas diharapkan orang tua lebih aktif berperan dalam pendidikan dan tumbuh kembang anak. Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar