Selasa, 03 Mei 2016
MENGAJARKAN CARA BERTEMAN ANAK KITA
Mengajarkan Cara Berteman
“Selama masa taman kanak-kanak, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan sosial yang diperlukan untuk membentuk persahabatan,” kata Nancy Hertzog, PhD, penulis buku Ready for Preschool. “Mulai saat ini, peran Anda bergeser dari mencarikan teman bermain berubah membantu mengembangkan hubungan yang dipilih anak.” Di sini Anda berperan menempa persahabatan pertamanya, tanpa terlalu banyak mengganggu. Inilah beberapa kiat agar Anda menjadi pembimbing yang baik.
HORMATI PERASAAN ANAK
Bahkan seandainya teman baru anak Anda itu bukanlah yang Anda inginkan, Anda harus terus mendorong persahabatan tersebut. “Orang tua tidak seharusnya mematahkan harapan anak tentang teman bermainnya. Teman tidak bisa digonta-ganti,” kata Marsha Weinraub, PhD, direktur riset perkembangan pribadi dan sosial di Temple University, Philadelphia. Tentu saja kalau anak Anda minta bermain dengan seseorang yang sudah jelas tidak baik –misalnya anak yang suka mengganggu- lebih baik Anda tidak mengabulkannya.
MENJADI TEMAN BAIK
Walaupun anak Anda sudah menghabiskan waktunya dengan teman yang lain selama acara berkemah bersama atau kelas balet, tetap penting baginya main bersama hanya seorang teman setiap minggu. “Sekolah dan kegiatan yang terorganisir lebih fokus melakukan kegiatan secara bersama-sama dari pada menekankan pengembangan hubungan yang sifatnya personal,” kata Theresa Kellam, PhD, konsultan keluarga dari Arlington, Texas, dan penulis buku The Parent Survival Guide. “Penting bagi anak-anak untuk bermain hanya sesama mereka, tanpa campur tangan orang tua.” Acara main bersama dengan dua orang teman sangat baik untuk anak seusianya. Bermain dengan tiga anak sering memunculkan persaingan untuk mendapatkan perhatian satu anak.
BIARKAN SI KECIL MENJADI TUAN RUMAH
Kalau teman anak Anda datang ke rumah, jangan tergoda untuk mengatur kegiatannya. Lebih baik bicarakan sebelumnya tentang permainan yang akan mereka lakukan. Pastikan kalau permainan itu merupakan kesukaan keduanya. Kalau dia mempunyai mainan yang tidak boleh dipinjamkan, simpan saja mainan itu.
Biarkan anak Anda memilih snack yang sehat untuk acara playdate-nya dan biarkan dia membukakan pintu untuk mempersilahkan tamunya masuk. “Semua ini dapat mengajarkan anak Anda bagaimana menjadi tuan rumah yang baik,” kata Tracy Gleason, PhD, lektor kepala psikologi di Wellesley College, di Massachusetts.
BERI MEREKA TEMPAT
Selama playdate, tugas Anda adalah menyiapkan berbagai perlengkapan yang diperlukan, menyiapkan makanan kecil, dan berkiling di sekitar mereka untuk memastikan anak-anak itu aman. “Kecuali mereka secara khusus menanyakan sesuatu pada Anda, di luar itu biarkan saja mereka bermain sendiri,” kata Dr. Hertzog.
Jika terjadi pertengkaran, biarkan mereka mengatasinya sendiri. Kalau mencapai jalan buntu, tawarkan diri untuk menjadi mediator. Contohnya, kalau anak Anda ingin main Candy Land, dan temannya lebih suka mewarnai, Anda bisa mengatakan, “Saya melihat kamu ingin melakukan hal yang berbeda. Apakah ada yang punya ide permainan apa yang bagus untuk dilakukan?” Jangan sibuk membela anak Anda kalau temannya cenderung ingin mengatur. Dan kalau anak Anda yang memaksa, jangan marahi dia selama temannya masih berada di sampingnya. “Ini hanya akan membuatnya malu,” kata Dr. Weinraub. “Lebih baik bicarakan setelah itu.”
JANGAN TELALU LAMA
Batasi waktu bermain anak prasekolah menjadi 2 jam –beri tahu tamu Anda mengai hal itu sebelumnya. Setelah dua jam bermain biasanya anak-anak mulai kehilangan ketertarikannya. “Coba pikirkan ini: sekali Anda meluangkan waktu selama 2 jam dengan seseorang, Anda biasanya sudah siap untuk pergi ke tempat lain,” kata Dr. Weinraub. “Dari pada mereka kehabisan energi, lebih baik meminta mereka untuk menunggu acara bermain bersama lagi di waktu yang akan datang.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar